Selasa, 07 Februari 2012

JARINGAN HEWAN DAN TUMBUHAN

JARINGAN HEWAN DAN TUMBUHAN
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga ("ganggang") dan fungi ("jamur"), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah dan sporofor. Tumbuhan lumut dapat dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas.

Jaringan Hewan (Termasuk Manusia)
Ada empat kelompok jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti artropoda: jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan penyokong, dan jaringan saraf.
·         Jaringan epitelium.
Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.
Jaringan epitel terdiri dari 3 macam:
  1. 1. Eksotelium: epitel yang membungkus bagian luar tubuh
  2. 2. Endotelium: epitel yang melapisi organ dalam tubuh
  3. 3. Mesotelium: epitel yang membatasi rongga tubuh
Fungsi jaringan epitelium yakni:
a. Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari makanan
b. Sekresi, contohnya testis yang mensekresikan sperma
c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat
d. Transportasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh
e. Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh di bawahnya
f. Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar
g. Pernapasan, kulit katak berfungsi sebagai alat pernapasan
h. Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membantu dalam pergerakan
g. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat jika tubuh kepanasan
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi :
a.    Epitel pipih berlapis tunggal, antara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal.Fungsinya terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.
b.     Epitel pipih berlapis banyak, Misalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esofagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan.
c.    Epitel kubus berlapis tunggal, Misalnya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.
d.    Epitel Kubus Berlapis banyak, Misalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
e.    Epitel Silindris Berlapis Tunggal, Misalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas. Fungsinya berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi.
f.     Epitel Silindris Berlapis Banyak, Terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.
g.    Epitel Silindris Berlapis Banyak Semu (Epitel Silindris Bersilia), Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan.
Fungsi berhubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.
h.    Epitel Transisional, Merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membrane dasarnya tidak jelas. 

·         Jaringan Ikat.
Sesuai namanya, jaringan ikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.
Macam-Macam Jaringan Ikat 
Jaringan ikat dalam tubuh mahluk hidup terdiri atas dua macam, yakni jaringan ikat umum dan jaringan ikat khusus. Kedua jaringan ini memiliki beberapa jenis jaringan lagi yakni sebagai berikut.
1. Jaringan Ikat Umum
Jaringan ikat umum ini terdiri atas jaringan-jaringan berikut.
a. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat ini merupakan jaringan terbanyak yang dimiliki tubuh. Jaringan ini terdiri atas
kumpulan sel mast, sel makrofag, sel fibroblast, sel lemak, serat kolagen, dan serat elastin.

b. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat ini lebih sering disebut sebagai jaringan pengikat serabut putih.
Alasannya karena pada matriknya terdapat serat-serat berhimpitan yang terbentuk dari serat
kolagen.                                                                                                                                             
Jaringan ini membentuk tempat perlekatan otot dengan tulang yang disebut tendon dan
membentuk tempat persendian tulang dengan tulang yang dikenal dengan istilah ligamen.
Jaringan ini terdiri atas dua jenis jaringan, yakni jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat
padat tidak teratur.

2. Jaringan Ikat Khusus
Jaringan ikat khusus ini terdiri atas darah, kartilago, dan tulang.
               a. Darah
Darah adalah jaringan ikat yang sebagian besar pembentuknya berupa cairan, matriks dalam darah tersusun oleh garam mineral, protein terlarut, dan air. Matrik darah ini disebut plasma. Fungsi darah merupakan alat transport subtansi dari satu bagian ke bagian lain dalam organ tubuh, darah juga berperan penting sebagai sistem kekebalan.
b. Kartilago
Kartilago merupakan jaringan ikat pembentuk material rangka yang fleksibel dan kuat yang tersusun oleh serabut kolagen dalam matriks. Lokasi kartilago banyak ditemukan di bagian ujung tulang keras, telinga, hidung, dan ruas tulang belakang.
         c. Tulang
Tulang merupakan jaringan ikat yang keras dan kaku. Seperti halnya kartilago, jaringan ini tersusun oleh serabut kolagen dalam matriks, dan di dalamnya memiliki kalsium yang dapat diserap oleh darah.
  • Jaringan otot.



Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.
A. Bagian-bagian otot:
1. Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot
2. Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
3. Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4. Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni : (1) Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos). (2)Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik). Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
B. Jaringan otot terdiri dari:
     1. Otot Polos (otot volunter)

Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.
2. Otot Lurik (otot rangka)
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan
3. Otot Jantung (otot cardiak)
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).
·     Jaringan saraf.
      adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.
Bagian dan Fungsi Jaringan Saraf                                                                                                         Jaringan Saraf - Jaringan saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Anda akan mempelajarinya lebih lanjut di semester dua pada bab tiga. Saat ini kita hanya akan membahas bagian - bagian dan fungsi jaringan saraf.
a.      Bagian Bagian Jaringan Saraf
     Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Sel saraf ini mempunyai struktur bercabang-cabang ke berbagai bagian tubuh untuk mengatur aktivitasnya. Neuron mendapat suplai makanan melalui sel neuroglia yang menyelubunginya. Neuron terdiri atas bagian-bagian berikut.
1. Badan sel saraf yang mengandung inti sel dan neuroplasma.
2. Neurit atau akson atau cabang panjang, berfungsi membawa impuls meninggalkan badan sel saraf
3. Dendrit atau cabang pendek, berfungsi membawa impuls ke badan sel saraf.

Susunan neuron dapat Anda amati pada Gambar 1.
Gambar 1 : sel saraf
Akson dikelilingi oleh sel penyokong yang disebut sel Schwann. Akson diselubungi oleh selaput yang dinamakan neurilema. Sebelah dalam neurilema terdapat selubung mielin yang mengandung fosfolipid. Bagian akson yang tidak tertutup oleh selubung mielin dinamakan nodus Ranvier. Akson bercabang di dekat ujung (terminal akson). Titik pertemuan antara terminal akson yang satu dengan neuron yang lain disebut sinapsis. Titik pertemuan (sinapsis) ini berfungsi meneruskan rangsang ke sel saraf yang lain dengan cara mengeluarkan bahan kimia yang disebut neurotransmiter.
Badan sel saraf memiliki sebuah inti dan bangun perikarion yang berhubungan dengan akson membentuk huruf V, yang dinamakan aksonhillok. Retikulum endoplasma dan ribosom membentuk granula yang dinamakan badan nissl. Perhatikan Gambar 2., Gambar 3., dan Gambar 4. Berdasarkan cara memindahkan rangsang dan posisi yang ditempati, neuron dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.

a. Neuron Afferent (Neuron Sensorik)
Neuron afferent menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron sensorik.



Gambar 2 : Neuron sensirik (Afferent)

b. Neuron Intermedier (Interneuron)
Neuron intermedier menyampaikan impuls dari neuron sensorik atau dari neuron intermedier yang lain ke neuron motorik. Antara saraf satu dengan yang lain saling berhubungan. Antara saraf yang satu dengan lainnya di hubungkan oleh akson. Hubungan antara sesama saraf melalui titik temu antara ujung akson neuron yang satu dengan dendrit neuron yang lain, yang disebut dengan sinaps. Fugsi sinaps adalah meneruskan rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Sinaps mengeluarkan zat untuk mempermudah meneruskan rangsang yang disebut neurotransmitter.
Gambar 3 : Interneuron
c. Neuron Efferent (Neuron Motorik)
Neuron efferent meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan yang dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron aferen. Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut juga neuron motorik.
Gambar 4 : Neuron Motorik (Efferent)
Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan ganglion. Ganglion adalah kumpulan badan sel saraf yang letaknya tertentu, misalnya di kiri-kanan sumsum tulang belakang. 
b. Fungsi Jaringan Saraf
Sel saraf mempunyai beberapa fungsi berikut.
1.      Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
2.      Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas).
3.      Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.
·         Jaringan penyokong
adalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh,melindungi tubuh,dan menguatkan bentuk tubuh.
Jaringan penyokong atau penguat disebut juga stereon.
Jaringan ini berfungsi untuk menguatkan tubuh tanaman.

Jaringan penyokong terbagi menjadi :

1.         Kolenkim mempunyai ciri :
o     penguat organ tua dan muda terutama pada tanaman lunak
o     tersusun atas sel hidup dengan protoplasma aktif
o     sifatnya plastis yaitu dapat dipanjangkan tapi tidak bisa dikembalikan/dipendekkan
o     selnya bisa mengandung kloroplas atau disebut juga klorenkim
o     bentuk memanjang dengan penebalan tidak merata
o    pada tumbuhan monokotil tidak berbentuk.

2.      Sklerenkim mempunyai ciri sebagai penguat atau pelindung, yang selnya mengalami penebalan sekunder dengan zat kayu (lignin). Skelerenkim punya dua bentuk yaitu serabut atau serat dan sklereid atau sel batu.
1.      Serabut atau Serat cirinya :
§  selnya panjang
§  terdapat pada berbagai bagian tanaman
§  letaknya pada bagian floem dan xilem untuk tanaman dikotil serta pada bagian daun untuk tanaman monokotil
2.      Sklereid atau Sel Batu cirinya :
§  selnya pendek
§  berasal dari parenkim yang dindingnya menebal dan punya noktah
§  bentuknya ada yang membulat,batang,bintang dan panjang
§  dapat diamati dengan zat warna anilin sulfat.
                         
·         Jaringan Limfe/Getah Bening
          Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah,komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa,garam-garam, asam lemak. Komponen selulernya adalah limfosit.Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringanlimfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistempembuluh darah.
           
·         Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
          Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondriumyang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan.Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
a.    Kartilago hialin
Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulangrawan pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusukyang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.Kartilago hialin merupakan bagian terbesar darikerangka embrio juga membantu pergerakanpersendian, menguatkan saluran pernafasan,memberi kemungkinan pertumbuhan memanjangtulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusukbergerak saat bernafas.
Gambar Kartilago hialin (dari embrio babi)
b. Kartilago fibrosa 
 Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan initerdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentupada tulang, persendian tulang pinggang, padacalmam antar ruas tulang belakang dan padapertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan.Fungsi utama untuk memberikan proteksi danpenyokong.
          Gambar Kartilago fibrosa (dari tulang lutut manusia)
c. Kartilago elastik 
 Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada dawntelinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.
·         Jaringan Tulang
          Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalammatriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garammineral terutama garam kalsium (kapur). Tulangmerupakan komponen utama darikerangka tubuh dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dantempat melekatnya otot kerangka.Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam :
a.Tulang keras, bila matriks tulang rapat dan padat.Contoh : tulang pipa. 
b.Tulang spons, bila matriksnya berongga.Contoh : tulang pendek.
           
·         Jaringan Darah
          Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, karena berupa cairan.Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :
a.Sel darah
 Dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkutoksigen dan sel darah putih (lekosit) berfungsi untuk melawan benda-bendaasing yang masuk ke dalam tubuh.
b.Keping-keping darah (trombosit
Berfungsi dalam proses pembekuan darah. 
c.Plasma darah
          Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan, hormon,zat sisa hasil metabolisms, antibodi dan lain-lain.

Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan relatif lebih homogen daripada jaringan hewan. Tumbuhan tidak memiliki kemampuan lokomosi (berpindah)/bergerak secara aktif sebagaimana hewan. Meskipun demikian, banyak sel-sel baru terbentuk untuk berbagai jaringan sebagai kompensasi banyaknya sel-sel yang mati, yang menjadi pasif karena berperan sebagai sel-sel penyimpan cadangan energi (misalnya pada buah atau umbi) atau metabolit sekunder, dan untuk mengisi jaringan baru karena tumbuhan selalu bertambah massanya, khususnya bagi tumbuhan tahunan. Jaringan yang aktif memperbanyak diri dan tidak memiliki fungsi khusus disebut jaringan meristematik, sementara jaringan yang telah mantap dengan fungsinya disebut jaringan tetap/permanen.

·         Jaringan meristematik
Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca (stem cells) hewan. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-titik tumbuh di ujung batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit kayu (sebagai kambium gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku, serta pada pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar). Jaringan ini, terutama meristem ujung, mudah diinduksi untuk diperbanyak secara in vitro. Dalam jargon kultur jaringan, sel-sel ini dikatakan bersifat embrionik ("dapat membentuk embrio"). Jaringan meristematik juga terbentuk apabila ada bagian tumbuhan yang terbuka, misalnya karena terluka. Mobilisasi beberapa fitohormon, biasanya auksin dan sitokinin, akan memicu terbentuknya sel-sel meristem yang membentuk semacam jaringan tidak terdiferensiasi yang disebut kalus.
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam, yaitu :
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhanembrio.Contoh: ujung batang, ujung akar.Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambangpanjang.Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
2. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringandewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristemsekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatanjaringan meristem menimbulkanpertambahan besar tubuh tumbuhan.
·         Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa dikategorikan menjadi tiga kelompok utama: epidermis (jaringan pelindung, terdiri dari sel-sel yang menyusun lapisan luar daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda), jaringan pengangkut (menyusun xilem dan floem), dan jaringan dasar (mencakup parenkim, klorenkim, kolenkim, dan sklerenkim).
Epidermis melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung dengan pengaruh keadaan di luar organ. Epidermis dapat dilindungi oleh lapisan tipis di bagian luar yang dikenal sebagai kutikula. Dapat juga ditemukan lapisan malam (wax). Sel-sel epidermis biasanya berbentuk segi empat apabila dilihat dari samping, berjajar homogen. Namun demikian, epidermis dapat mengalami perubahan menjadi sel-sel penutup atau sel penjaga stomata beserta beberapa sel tetangga, trikoma (miang atau rambut daun/batang), duri, serta rambut kelenjar.
Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Gymnospermae memiliki jaringan trakeida, serabut trakeida, dan parenkim kayu sebagai penyusun xilem. Angiospermae memiliki tambahan jaringan trakea selain jaringan yang dimiliki Gymnospermae. Floem (pembuluh tapis) tersusun dari jaringan buluh tapis dan sel-sel pengiring.
Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan (biomassa). Kelompok jaringan ini memiliki banyak fungsi tergantung tempat ia berada. Seringkali ia mengisi bagian terbesar dari suatu organ, menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi atau rimpang yang menyimpan pati atau metabolit sekunder tertentu (seperti alkaloid dan terpenoid). Jaringan ini juga dapat mengalami kematian dengan mengosongkan isi sel-selnya untuk membentuk struktur berongga (aerenkim) seperti ruang dalam gelembung pada tangkai daun eceng gondok atau rongga dalam buluh bambu.
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
1. Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalamipertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringanepidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelahdalamnya.
2. Jaringan Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang,kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkimbermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim,yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiridari kolenkim dan sklerenkim. 
a. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosamerupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhanyang lunak.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawalignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari duamacam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contohyang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan olehtumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilanganbanyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringangabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus kearah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-selmati yang disebut felem.





1 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review